Dibalik tenangnya ombak, terdapat bahaya yang mengintai di bibir pantai. Fenomena Boleran merupakan arus yang bergerak dari pantai menuju laut (NOAA, 2005). Arus balik ini memecah hempasan ombak di pantai dengan kuat dan berkecepatan tinggi yang dapat membahayakan.
Dalam ilmu oseanografi, fenomena Boleran dikenal sebagai rip current. Cirinya, aliran air yang tenang di antara gelombang laut yang menuju pantai, serta terpusat melewati jalur sempit (rip chanel). Aliran air laut yang tenang ini mempunyai daya tarik yang kuat. Kecepatannya bisa mencapai 8 kaki perdetik atau sekitar 5 mil per jam, lebih cepat dari perenang olimpiade sekalipun, sehingga dapat menyeret manusia sampai ke tengah laut dengan cepat.
Menurut Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Siswanto yang dikutip dari kompas.com, ciri lainnya adalah warna air laut yang cenderung keruh dari sekitarnya. Hal ini terjadi karena arus rip current umumnya membawa serta material pantai sehingga membuat warnanya menjadi lebih keruh.
Rip current dapat terjadi karena adanya hubungan gelombang yang menuju pantai dan faktor morfologi pantai menurut Ishak Putra Pangururan, dkk. Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Siswanto turut mengatakan ombak yang menghempas garis pantai yang berbentuk cekungan menimbukan pantulan gelombang yang dapat memunculkan sejumlah arus susur. Arus susur adalah aliran air yang berjalan menyusuri pantai.
Dua arus susur pantai yang kemudian bertemu di tengah cekungan pantai kemudian bergabung dan menimbulkan arus balik menuju tengah laut yang mengumpul pada suatu jalur arus, hingga melewati zona gelombang pecah.
Tidak selalu buruk, arus Rip Current ini sering dimanfaatkan oleh para peselancar profesional. Arus ini dimanfaatkan para peselencar untuk mendapatkan gelombang cepat dengan hanya sedikit mendayung papan.
Kemunculan arus Rip Current sulit diduga tergantung dari arah datangnya gelombang. Jika terjebak dalam arus ini, tetaplah berusaha tenang dan mencoba berenanglah ke arah samping sejajar dengan garis pantai, karena biasanya lebar rip currents cenderung sempit. Dengan cara itu kita akan terbawa kembali ke bibir pantai dengan menumpang arus yang datang dari arah laut.
Jika cara tersebut tidak berhasil, kita cukup mengikuti arus dengan terus mencoba untuk selalu mengapung dengan kepala di atas permukaan sampai kekuatan Rip Current ini melemah. Setelah itu, berusahalah minta bantuan pada SAR di pantai.
Sumber: diolah dari berbagai sumber