ASDP Terus Upayakan Konektivitas Melalui Kapal Perintis

JAKARTA, NMN – Konektivitas merupakan hal yang sangat penting, terlebih lagi dalam meningkatkan perekonomian di suatu daerah. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memiliki kekuatan sebagai moda transportasi publik andalan khususnya di wilayah tengah dam timur Indonesia, dan secara khusus di wilayah 3TP yang tidak lagi terjangkau akses darat, dan udara.

“Peran ASDP dipandang strategis dalam membuka jejaring sosial ekonomi masyarakat melalui layanan akses transportasi yang cepat, aman dan nyaman melalui layanan kapal-kapal perintis penyeberangan. Dengan demikian kesejahteraan hidup dan perekonomian masyarakat dapat meningkat,” kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi dalam diskusi dengan Tema: Kapal Perintis: Membangun Konektivitas, Memantik Kesejahteraan Masyarakat Kepulauan, di Jakarta, Selasa (11/10).

Ditambahkannya, ASDP memiliki amanah sebagai agen pembangunan dan juga pelayanan publik. Kehadiran ASDP cukup vital, memberikan aksesibilitas dan menghubungkan antarpulau sehingga mobilitas masyarakat dan juga barang dapat lebih cepat dan mudah.

“Harapan kami, masyarakat Indonesia dapat terlayani dengan baik dari Sabang sampai Merauke,” ucap Ira.

Saat ini, ASDP mengoperasikan total armada sebanyak 22 unit kapal yang melayani 311 lintasan dengan rincian segmen komersial sebanyak 131 unit kapal (59 persen) yang melayani 89 lintasan (28,6 persen) dan segmen perintis 91 unit kapal (41 persen) yang melayani 222 lintasan (71,4 persen).

Diketahui dari 311 lintasan yang dilayani ASDP, sekitar 71 persen lintasan perintis yang menyumbang 20 persen bagi pendapatan sebesar Rp 658 miliar, dan sekitar 30 persen lintasan komersial menyumbang 80 persen pendapatan ASDP sebesar Rp 2,07 Triliun.

“Kami pastikan lintasan perintis tetap terjaga karena berperan penting terkait fungsi pelayanan BUMN. Sementara secara bisnis, kami tetap fokus tingkatkan pelayanan agar segmen keduanya bisa berjalan baik dan berkelanjutan dengan memastikan portfolio komersial baik, intinya ada balancing,” tutur Ira.

Dari tahun 2018 hingga 2022 tren layanan lintasan perintis terus meningkat, dimana rata pertumbuhannya sebesar 8,8%. Dan titik tertinggi pertumbuhan lintasan perintis terjadi pada tahun 2019 ke 2020 yaitu sebesar 16,6 % dan pada tahun 2021 ke 2022 yaitu sebesar 15%. Sedangkan rincinnya yaitu tahun 2018 sebanyak 160 lintasan perintis, tahun 2019 sebanyak 163 lintasan perintis, tahun 2020 sebanyak 190 lintasan perintis, tahun 2021 sebanyak 193 lintasan perintis, dan tahun 2022 sebanyak 222 lintasan perintis.

Latest Article

Langkah Antisipatif Kemenhub Hadapi Lonjakan Penumpang Angkutan Laut

0
Dalam menghadapi Angkutan Lebaran 2023, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan penumpang dan lalu lintas pergerakan angkutan laut. Langkah ini...

Langkah Transformatif Belawan Untuk Masuk Dalam Ekosistem Global

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan kapasitas Pelabuhan Belawan agar dapat masuk kedalam ekosistem global, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mulai mempersiapkan langkah transformatif. Langkah transformatif yang...

Jelang Angleb, Menhub Siapkan Langkah Antisipasi Kepadatan Di Pelabuhan Merak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023, Kemenhub terus melakukan upaya persiapan angkutan lebaran. Dalam rangka persiapan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar rapat...

Indonesia Paparkan Sistem Inaportnet di Sidang IMO FAL Ke-47

Indonesia menghadiri Sidang 47th Facilitation Committee Meeting (FAL 47) yang digelar oleh Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO) pada tanggal 13-17 Maret...

Pemerintah Terapkan Formula HBA Baru, Emiten Mana yang Paling Diuntungkan?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan formula Harga Batubara Acuan (HBA) baru. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No 41.K/MB/01/MEM.B/2023 tentang...

Related Articles