Seluruh Pelabuhan ASDP Ditargetkan Tersertifikasi

75
Foto: ASDP

JAKARTA, NMN – PT ASDP Indonesia Ferry (persero) menargetkan seluruh pelabuhan yang dikelolanya dapat tersertifikasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dalam tiga tahun ke depan.

Hal itu sebagai wujud konsistensi dan keseriusan perusahaan sebagai BUMN penyedia jasa transportasi penyeberangan dan pelabuhan dalam memprioritaskan aspek keselamatan, keamanan dan kesehatan di lingkungan kerja perusahaan.

“Manajemen berkomitmen menerapkan budaya safety baik dalam lingkungan internal, termasuk dalam setiap pelayanan penyeberangan dan pelabuhan demi pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa,” ujar Sekretaris Perusahaan ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin (10/10/2022).

Lebih lanjut Shelvy mengungkapkan, penerapan safety di lingkungan kerja ASDP sangat krusial, mengingat industri penyeberangan dan kepelabuhanan yang dikelola perusahaan memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi dalam karakteristik proses kerjanya.

Oleh karena itu, ASDP pun sangat memerhatikan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang merupakan upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara aman dan sehat tanpa membahayakan dirinya maupun masyarakat sekelilingnya, sehingga diperoleh produktivitas kerja yang optimal.

Pelaksanaan program SMK3 tersebut secara periodik dilakukan proses evaluasi dan audit SMK3 melalui lembaga audit yang ditunjuk Pemerintah. Sejak 2020, ASDP telah melakukan transformasi di segala sektor guna mendukung visi ASDP menjadi perusahaan terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyeberangan dan pelabuhan terintegrasi dan tujuan wisata waterfront.

Penerapan SMK3 merupakan wujud transformasi yang telah dilakukan ASDP, utamanya dalam menghadirkan pelayanan prima di setiap aktivitas bisnis jasa pelayanan pelabuhan dan penyeberangan.

Sejumlah upaya meningkatkan keselamatan perjalanan penyeberangan telah dilakukan ASDP antara lain melakukan perawatan dan perbaikan kapal secara rutin dengan jadwal yang ketat.

Lalu, ASDP secara periodik memberikan pelatihan K3 kepada karyawan agar perjalanan kapal penyeberangan semakin aman dan selamat serta konsisten menerapkan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi COVID-19, yang belum tahu pasti akan berakhir.

“Sebagai evaluasi dan juga improvisasi dalam penerapan budaya safety, tahun ini ASDP akan melakukan safety culture assessment untuk tingkat karyawan hingga top manajemen. Hal tersebut tentunya dilakukan guna perbaikan berkelanjutan agar budaya safety di perusahaan menjadi lebih baik,” kata Shelvy.

Selain itu, ASDP melakukan keterbukaan manifes penumpang dan kendaraan (termasuk penumpang di dalam kendaraan), sehingga pihak terkait mulai nakhoda, pemilik kapal, BPTD, Dispenda, Dishub, Jasa Raharja, dan lainnya dapat mengetahuinya.

Sebagai informasi, konsistensi perusahaan dalam penerapan SMK3 telah mendapatkan apresiasi dan pengakuan berbagai pihak melalui penghargaan yang sudah berhasil diraih ASDP, diantaranya predikat penyelenggara pelayanaan jasa angkutan transportasi laut dan penyeberangan terbaik 1 di ajang penghargaan Penganugrahan Manajemen Keselamatan Penyeberangan Jasa Angkutan Transportasi Safety Management Award 2017 oleh Kemenhub.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here