JAKARTA, NMN – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelenggarakan aksi Bulan Cinta Laut (BCL) yang dilaksanakan melalui Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) di Desa Mola Raya, Kab. Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Lewat kegiatan GBPL ini terkumpul sebanyak 6,6 ton sampah, yang terdiri dari 2,64 ton sampah organik dan 3,96 ton sampah anorganik.
Program Bulan Cinta Laut merupakan salah satu wujud komitmen Pemerintah Indonesia dalam menjaga kesehatan laut yang menjadi perhatian dunia sejak beberapa tahun terakhir.
Aksi bersih laut diikuti oleh sekitar 500 peserta yang terdiri dari Bupati Wakatobi, KKP, DPD RI Sultra, Pemda Kabupaten Wakatabi, Forkopimda, pelajar dan mahasiswa, masyarakat dan pegiat peduli lingkungan di Wakatobi (Pejuang Laut, IMM).
“Aksi Bulan Cinta Laut juga dilakukan dalam rangka memperingatai Hari Laut Sedunia (World Ocean Day), tanggal 8 Juni dan Hari Segitiga Karang (Coral Triangle Day) tanggal 9 Juni,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo di Wakatobi, Rabu (8/6).
Victor menjelaskan, pesatnya pertumbuhan dan perkembangan berbagai aktivitas sosial dan ekonomi di Kabupaten Wakatobi, berdampak terhadap peningkatan volume timbulan sampah dan tak terhindarkan adanya kebocoran sampah ke laut yang hingga saat ini menjadi tantangan nyata dalam mempertahankan kesehatan laut di Indonesia.
Aksi bersih laut di Desa Mola Raya yang telah dilaksanakan secara gotong royong oleh masyarakat sejak 1 Juni 2022 berhasil mengumpulkan sampah sebanyak rata-rata 5 truk sampah dengan total 10 ton/hari dan jumlahnya terus menurun hingga hari ini.
Terdapat 3 jenis utama sampah yaitu plastik, kain dan karung di sekitar kanal-kanal kampung Desa Mola Raya, mulai dari Desa Mola Utara, Mola Selatan, Mola Samaturu, Mola Bahari dan Nelayan Bakti.
“Penurunan jumlah timbulan sampah yang sangat signifikan ini menunjukkan kepedulian semua masyarakat terhadap sampah. Mengelolanya dengan baik secara rutin dapat mengurangi jumlah timbulan sampah yang bocor ke laut,” lanjutnya.
Victor juga berharap, momentum aksi BCL ini tidak hanya berhenti setelah puncak aksi bersih laut. Setidaknya mulai hari ini dan seterusnya akan semakin menggugah kesadaran dan komitmen seluruh pihak serta masyarakat di Desa Mola Raya untuk menjaga laut dari sampah khususnya sampah plastik. Aksi bersih laut hari ini diharapkan menjadi trigger bagi daerah lain dalam menjaga ekologi laut dan meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir.
Sementara itu, Bupati Wakatobi Haliana sangat menyambut baik kegiatan BCL di Desa Mola Raya, Kabupaten Wakatobi. “Kami tentu sangat mendukung BCL ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan laut. Wakatobi merupakan gambaran wilayah Indonesia sebagai negara maritim. Kita bisa perhatikan, lautnya yang jernih merupakan wujud kesadaran masyarakat yang tetap gigih menjaga laut,” kata Haliana.