Kemenhub Apresisasi Para Pelaut

164

JAKARTA, NMN – Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memperingati hari pelaut sedunia atau Day of Seafarer yang jatuh pada tanggal 25 Juni setiap tahunnya. Peringatan ini merupakan momentum untuk mengapresiasi jasa para pelaut di seluruh dunia khususnya Pelaut Indonesia.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha menjelaskan, perjalanan para pelaut saat bertugas penuh dengan tantangan bahkan kadang sampai harus bertaruh nyawa. Para pelaut juga banyak berkorban baik waktu dan tenaga hingga kebersamaan bersama keluarga.

“Perjuangan para pelaut semakin berat terutama pada masa pandemi Covid-19. Semua perjuangan dilakukan demi memastikan perpindahan orang, pengiriman barang-barang pokok dan komoditas di dunia berjalan dengan lancar, aman dan selamat sampai tujuan,” jelas Arif, Sabtu (25/6).

Oleh karena itu, Arif mengajak semua pihak untuk menjadikan peringatan hari pelaut sedunia ini sebagai momentum untuk mengapresiasi dan menghormati jasa para pelaut dalam mendukung perekonomian dunia.

“Pelaut memerankan peranan penting, yakni menjaga agar barang-barang kebutuhan pokok penting dan logistik seperti makanan, obat-obatan, peralatan medis serta kebutuhan lainnya agar dapat menjangkau seluruh dunia,” tutupnya.

Menandai Hari Pelaut, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (BBB) António Guterres menyoroti peran penting pelaut dan tantangan yang dihadapi pelaut.

Menurut Guterres, pihaknya telah menggarisbawahi dukungannya bagi pria maupun wanita yang bekerja di laut. Kontribusinya tak terukur untuk membantu menjaga perdagangan global tetap bergerak.

“Dunia mengandalkan pelaut,” tegas Sekjen PBB seperti dikutip dari un.org pada Senin (27/6).

Ia menuturkan, kapal mengangkut 90 persen komoditas dunia yang luar biasa — dari biji-bijian dan energi, hingga barang konsumsi dan banyak lagi.

“Tanpa kapal, dengan awak wanita dan pria yang mengerjakannya, ekonomi akan terhenti dan orang-orang akan kelaparan,” katanya.

Sebagai informasi, Hari Pelaut Sedunia pertama kali diperkenalkan pada Amandemen Manila bulan Juni 2010 yang mengadopsi revisi besar terhadap Konvensi STCW dan Kode terkait, di mana Konferensi Diplomatik sepakat bahwa kontribusi yang dibuat oleh para Pelaut untuk perdagangan internasional harus diakui dan diperingati setiap tahunnya dengan sebuah “Hari Pelaut Sedunia.”

Tanggal 25 Juni yang dipilih sebagai Hari Pelaut Sedunia adalah hari di mana Amandemen tersebut secara resmi diadopsi. Hari Pelaut Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2011, saat IMO menggunakan bentuk kampanye online melalui jaringan media sosial seperti Facebook, Twitter, LinkedIn dan Youtube untuk menggalang dukungan dan meminta kepada semua orang di seluruh dunia untuk mengucapkan terima kasih kepada para Pelaut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here