JAKARTA, NMN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2022 dengan mengusung tema “Dengan SLCN Wujudkan Nelayan Hebat, Selamat dan Sejahtera”. SLCN yang rutin digelar BMKG di berbagai wilayah pesisir merupakan bentuk dukungan nyata BMKG terhadap pembangunan sektor perikanan dan kelautan Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya selalu melakukan observasi, analisis, dan prakiraan kondisi cuaca, iklim hingga gelombang. Nelayan perlu diberikan bekal mengenai pemahaman kondisi cuaca maritim mengingat kondisi cuaca makin tidak menentu akibat dampak dari perubahan iklim dunia.
BMKG juga berupaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan nelayan terhadap informasi cuaca maritim. Tujuannya, tidak hanya untuk meminimalisir risiko kecelakaan laut, namun juga meningkatkan produktivitas hasil tangkapan ikan yang hilirnya adalah peningkatan kesejahteraan nelayan.
“Kalau sewaktu-waktu terjadi peringatan dini, BMKG bisa menyebarluaskan informasi. Prakiraan bisa segera disebarluaskan. Akan tetapi, informasi itu harus dipahami oleh pengguna. Pengguna yang membutuhkan yakni nelayan,” kata Dwikorita dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (24/8).
Dwikorita menyampaikan cuaca ekstrem tidak jarang mengakibatkan kecelakaaan laut yang fatal. Maka dari itu, para nelayan bisa memanfaatkan secara maksimal informasi cuaca maritim yang senantiasa diperbaharui BMKG agar nelayan selamat dalam melaut dan mendapatkan hasil yang melimpah.
“Sekolah Lapang untuk nelayan ini kami lakukan agar nelayan bisa mendapatkan dan memahami informasi cuaca maritim berupa ketinggian gelombang hingga 10 hari ke depan, berikut kondisi cuacanya. Dengan begitu, nelayan dapat melakukan perencanaan yang tepat kapan akan melaut, dan juga meningkatkan faktor keselamatan,” kata Dwikorita.
Selain memberikan pemahaman membaca informasi cuaca, BMKG juga mengenalkan Indonesia Weather Information for Shipping (Ina-WIS) yakni sistem informasi cuaca maritim interaktif yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh nelayan.
“Selain mendapatkan informasi cuaca sebagai bekal untuk nelayan, dari Ina-WIS nelayan juga dapat melihat dimana saja zona tangkap ikan. Sehingga nelayan tidak lagi mencari ikan, tetapi langsung datang menangkap ikan ke lokasi yang tepat. Hal ini tentu saja mampu meningkatkan hasil tangkapan ikan sekaligus menghemat bahan bakar,” kata Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto.