KKP Terus Upayakan Pelestarian Ikan Endemik

221

JAKARTA, NMN – Sebagai implementasi program ekonomi biru untuk budidaya berkelanjutan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya melestarikan ikan endemik Indonesia, termasuk di Waduk Jatibarang, Jawa Tengah.

“Waduk Jatibarang sebagai perairan umum yang memegang peranan penting dalam menghasilkan komoditas perikanan bernilai ekonomi tinggi dan juga disukai masyarakat. Salah satu manfaat pengelolaan perairan umum adalah menjaga keberlanjutan ekosistem waduk” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, Rabu (21/9).

Menurutnya, hal tersebut juga dimaksudkan untuk menjaga populasi ikan endemik dari kepunahan, sekaligus menjamin ketahanan pangan dan kebutuhan protein.

Melalui kegiatan tebar benih ikan di perairan umum, tentunya menyampaikan pesan bahwa pengembangan budidaya berkelanjutan berbasis pada ekonomi dapat menyeimbangkan antara kepentingan ekologi, ekonomi dan manfaat sosial bagi masyarakat.

Atas dasar itulah, tebar benih ikan lokal dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi di Waduk Jatibarang sebanyak 150 ribu ekor, yang terdiri dari benih ikan nilem, ikan tawes dan ikan wader. Tebe – sapaan akrab Tb Haeru Rahayu mengatakan kegiatan tebar benih ikan tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga populasi ikan dan mencegah dari kepunahan komoditas bernilai ekonomis tinggi.

“Kegiatan tebar benih ikan di Waduk Jatibarang tentunya sejalan dengan 5 (lima) program utama berbasis ekonomi biru yang diusung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Sakti Wahyu Trenggono. Pesannya sangat jelas, melalui program utama tersebut KKP menggelorakan pentingnya menjaga kesehatan ekologi. Salah satu dari program utama tersebut adalah pengembangan budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” jelas Tebe.

Kegiatan tebar benih ikan lokal di perairan umum dapat menjaga kepunahan komoditas ikan lokal bernilai ekonomis tinggi. Beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Ditjen Perikanan budidaya yang fokus mengembangkan ikan-ikan lokal asli Indonesia antara lain Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, dan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin. Beberapa ikan lokal yang dikembangkan seperti tawes, nilem, jelawat, gabus, betok, belida dan wader.

“Pengembangan perikanan budidaya berbasiskan ekonomi biru selain menjaga kepunahan komoditas ikan lokal bernilai ekonomis tinggi, tentunya didorong untuk menghadapi pertumbuhan populasi penduduk dan kebutuhan protein”, ujar Tebe.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here