Analisis Kejahatan Laut Tahun 2014

768
maritimenews.id

Anggota kami telah menghadapi situasi kemanan yang menantang beberapa tahun belakangan dengan adanya pembajakan, kecurangan, dan kejahatan laut lainnya untuk menghadapi tantangan selanjutnya tahun 2015.

Asosiasi berterimakasih kepada Dryad Maritime yang telah berkontribusi terhadap update ini.Kejahatan Laut pada 2014.

Kejahatan, kecurangan, pembajakan, dan masalah keamanan lainnya terus bermunculan di industri pelayaran. Tahun 2014, ada banyak kejadian dan masalah yang membutuhkan prioritas kemanan laut melebihi masalah yang sering dihadapi di sektor kelautan.

Insiden tersebut termasuk konflik di Krimea dan Ukrainia Timur, kelanjutan perang sipil di Suriah, berdirinya Islamic State in Iraq and Syria (ISIS), ketidakstabilan politik, penyiksaan di Libya dan Yaman, dan kejamnya pembajakan di Teluk Guinea. Pada 2014, kawasan Asia juga berperang melawan pembajakan terutama pada pencurian BBM yang menimpa kapal kecil pengangkut BBM.

Dryad Maritime memberikan ringkasan mengenai kejahatan laut sepanjang 2014. Laporan lengkap dan infografis tersedia di websitenya.Fokus laporan meliputi:

Teluk Guinea

Meskipun jumlah insiden berkurang pada tahun 2014 dibandingkan 2013, ada peningkatan signifikan terhadap penyerangan dan penculikan kru kapal terutama di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Nigeria. Insiden ini mungkin terus berlanjut di tahun 2015.

Horn of Africa

Jumlah bajak laut Somalia terus berkurang pada dua tahun terakhir namun situasi di lapangan belum banyak berubah. Jika perusahaan terus menggunakan sumber daya dan mempekerjakan orang yang memicu pembajakan di wilayah ini, mungkin pada tahun 2015 kejadian tersebut tetap sama seperti tahun 2014.

Asia Tenggara

Wilayah yang menjadi fokus utama karena pada tahun 2014, terjadi peningkatan signifikan terhadap kejahatan laut disbanding tahun 2013. Kejadian yang sering muncul yaitu pembajakan dengan tujuan mencuri BBM. Masalah pencurian dan perampasan juga terus menjadi fokus di wilayah ini.

Penanggulangan Resiko

Memperhatikan wilayah yang rawan bagi aktivitas pelayaran terutama wilayah di atas dan meningkatkan kewaspadaan menjadi kunci untuk mengangani resiko ini.

Contohnya, menyelesaikan masalah di wilayah Gulf of Aden/bajak laut Somalia dan menganggap masalah tersebut adalah masalah serius. Jika kedisiplinan dan komitmen untuk mengirimkan sumber daya tersebut menysut, para bajak laut akan memanfaatkan hal tersebut dan merampas kapal.

Mengikuti BMP 4 dan saran lainnya sangat direkomendasikan. Sebelum dan di setiap kejadian, penilaian resiko yang tepat harus dilakukan dan sumber daya yang memadai harus dipekerjakan agar kapal selalu siap menghalau dan menghadapi resiko yang mungkin terjadi.

Mengapresiasi kegunaan ISPS Code sepenuhnya dalam memelihara keamanan kapal juga sangat penting.

Skuld telah merilis secara detil saran dan informasi pada masalah ini yang akan membantu para anggota menangani resiko tersebut. (Ast/Mhf)

 

Sumber: hellenicshippingnews.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here