Kerjasama Dengan Australia Untuk Pengembangan Industri Baterai Lithium Indonesia

96
ilusrasi baterai lithium sumber: IndonesiaBatteryCorporation

Dalam rangka menjalin kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan melangsungkan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia, H.E.Anthony Albanese, Selasa (14/02/2023).  Adapun salah satu bahasan pertemuan ini adalah mengenai industri baterai Lithium.

“Pertemuan ini untuk memperdalam dan memperluas lagi kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia yang sempat terhambat karena pandemi dan krisis global beberapa tahun terakhir. Saat ini Indonesia berfokus untuk mengembangkan dan memperluas industri hilir, dalam hal ini industri baterai Lithium. Untuk memenuhi target kami menjadi produsen baterai lithium terbesar di dunia, kami berharap dapat meningkatkan impor lithium dari Australia,” kata Menko Luhut. 

Lebih lanjut Menko Luhut memaparkan bahwa di tahun 2021, Indonesia-Australia telah menandatangani pernyataan bersama tentang Kerjasama Ekonomi Hijau dan Transisi Energi. Oleh sebab itu, dirinya berharap dengan adanya kolaborasi seperti ini, maka manfaat ekonomi bagi kedua negara bisa didapatkan.

“Sehingga kita bisa bersama-sama berkontribusi terhadap pertumbuhan kebutuhan industri baterai secara global dan semoga pertemuan saya dengan PM Albanese di Gedung Parlemen Australia kali ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia khususnya di sektor ekonomi terjalin lebih kuat dan konstruktif bersama-sama,” pungkas Menko Luhut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here