Berlian Laju Tanker Terancam Pailit

PT Berlian Laju Tanker Tbk cemas. Perusahaan jasa pelayaran angkutan laut ini terancam pailit karena enam krediturnya berencana membatalkan perjanjian perdamaian di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Para kreditur tersebut ialah PT Trojan International, PT Pacific Indocorpora, PT Samitra Artha Laksita, Feryanto Fulbertus, Nico Handoyo dan Agustinus Gondowijoyo. Keenam kreditur tersebut mengajukan permohonan pembatalan perjanjian lantaran hak-haknya belum dipenuhi oleh perusahan yang memiliki kode BLTA di bursa efek.

Keenam kreditur tersebut adalah para pemegang obligasi BLTA yang hingga kini belum juga menerima pembayaran atas utang yang telah jatuh tempo. Padahal homologasi atau ketetapan perdamaian telah terjadi sejak 22 Maret 2013 silam.

“Nilai obligasi milik enam kreditur mencapai Rp 500 miliar,” ungkap Muhammad Ashar, kuasa hukum para pemohon, kepada KONTAN, usai sidang pembuktian, Kamis (12/8). Catatan KONTAN, total utang BLTA kepada seluruh kreditur dalam kasus yang sama mencapai Rp 22 triliun.

Saat proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), pihak pemohon telah diakui sebagai konkuren. Sehingga obligasi itu seharusnya tetap dianggap sebagai utang dan harus dilunasi. Sayangnya hingga gugatan pembatalan perjanjian perdamaian ini diajukan, BLTA belum membayar ataupun mencicil setelah homologasi terjadi. BLTA beralasan, sulit membayar obligasi karenakeadaan ekonomi global memburuk.

Dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) beberapa waktu lalu, BLTA menawarkan revisi perjanjian perdamaian. Opsi ini ditolak karena revisi perdamaian itu tidak mendapatkan pengesahan dari hakim.

Dalam RUPO yang juga dihadiri kreditur pemegang hak kebendaan (separatis) seperti PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk itu terungkap armada kapal operasional BLTA tersisa tiga unit saja. Perwakilan BLTA, usai sidang kemarin, tutup mulut. “Maaf saya ada meeting lagi,” ujarnya. (Ags)

 

Sumber: Kontan

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles