Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggandeng Port and Airport Research Institute (PARI) dari Jepang untuk permasalahan di lingkungan pelabuhan. Termasuk di dalamnya permasalahan pendistribusian logistik.
Kepala BPPT, Unggul Priyanto mengatakan Indonesia terbentur masalah akan sulitnya pendistribusian logistik antar pulau, termasuk didalamnya persoalan manajemen pelabuhan.
“Untuk mengatasinya, BPPT bersama PARI sepakat bekerja sama dengan melakukan penandatanganan MoU tentang Rekayasa Pelabuhan, Ketenikpantaian dan Lingkungan Laut,” kata Unggul dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (29/3).
Ditambahkannya, ada beberapa poin yang menjadi fokus dalam nota kesepahaman diantaranya kajian pencegahan kerusakan pantai dan kajian pelabuhan di Subang.
“Kerusakan pantai adalah salah satu kendala yang dihadapi Indonesia saat ini, selain persoalan sulitnya distribusi logistik antarpulau dan pengembangan pelabuhan di Indonesia,” ujarnya.
Penulis: Ismadi Amrin