Ditjen Hubla Susun Reviu Renstra 2020-2024

JAKARTA, NMN – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Bagian Perencanaan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Reviu Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) Tahun 2020-2024 dalam rangka penyusunan dokumen Reviu Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2020-2024.

Tujuan dilaksanakan kegiatan FGD ini adalah untuk mendapatkan masukan dan arahan dari K/L terkait, mempertajam arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang transportasi Laut serta Mendapatkan masukan atas konsep Reviu Renstra DJPL 2020-2024.

Dasar pelaksanaan Reviu Renstra Direktorat Jenderal Perhubungan Laut adalah Pasal 20A (1) Permen PPN/Bappenas No 6 Tahun 2020 tentang Perubahan Permen PPN/Bappenas No 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Renstra K/L 2020-2024.

Adapun beberapa hal yang menyebabkan perlunya dilakukan reviu/perubahan terhadap Renstra Ditjen Perhubungan Laut 2020-2024, antara lain adanya pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan dalam permintaan perjalanan maupun tatanan interaksi pada sistem transportasi laut memasuki era New-Normal.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha di Jakarta, Rabu (12/10), mengatakan berdasarkan evaluasi paruh waktu Renstra di Tahun 2022, alokasi APBN selama periode 2020-2022 hanya sekitar 77,19% dari yang dibutuhkan.

Namun demikian untuk capaian sasaran program masih dapat dipertahankan diatas 95% dan sejumlah Major Project (MP), Prioritas Nasional (PN) serta Proyek Strategis Nasional (PSN) tetap dapat dijalankan dengan baik oleh seluruh jajaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

“Sehubungan dengan hal tersebut, diharapkan capaian kinerja dapat dipertahankan dan rencana kegiatan dapat terlaksana sesuai target di Tahun 2024,” katanya.

Saat ini Renstra Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2020-2024 telah memasuki tahun ketiga, untuk itu diperlukan adanya reviu terkait perkembangan isu strategis dan lingkungan strategis, serta mengevaluasi capaian sasaran, program dan kegiatan yang telah direncanakan.

“Kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam dokumen Renstra Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2020-2024 yang akan dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi, pertimbangan dan masukan sebagai dasar untuk menyusun dokumen Reviu Renstra Tahun 2020- 2024,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arif mengatakan kegiatan FGD ini diselenggarakan untuk mendapatkan masukan dari para narasumber maupun stakeholder agar dokumen Reviu Renstra Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2020-2024 dapat disusun dengan baik serta dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan efektif.

“Untuk itu, saya berharap kegiatan FGD ini dapat memberikan manfaat serta dapat meningkatkan kualitas pada proses perencanaan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,” pungkasnya.

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles