LAMONGAN, NMN – Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut membangun armada kapal pendukung tol laut dengan memesan 100 unit kapal berjenis kapal perintis, kontainer, ternak dan Rede untuk melayani transportasi laut di Indonesia. Upaya ini juga dilakukan guna menciptakan konektivitas antar wilayah di Indonesia yang melayani daerah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan (3TP).
“Ditjen Hubla telah memesan kapal pendukung tol laut tersebut yang nantinya akan melayani masyarakat Indonesia terutama untuk wilayah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo di Galangan Kapal PT. Daya Radar Utama (PT DRU), Lamongan Jawa Timur, Sabtu (20/10).
Agus mengungkapkan, PT Daya Radar Utama Lamongan saat ini tengah menyelesaikan pembangunan 8 (delapan) unit kapal perintis tipe GT. 2.000 dan 5 (lima) unit kapal jenis kontainer tipe 100 TeUs. Dari jumlah tersebut, 2 unit kapal Perintis GT.2000 telah selesai secara fisik dan sedang menunggu mobilisasi.
Ia menambahkam, pihaknya menargetkan seluruh kapal yang dibangun di galangan kapal PT. Daya Radar Utama Lamongan ini dapat dioperasikan pada awal tahun 2019 sehingga nantinya kapal tersebut siap untuk difungsikan untuk mendukung program Nawa Cita Pemerintahan Joko Widodo.
Untuk itu, lanjutnya, PT. DRU Lamongan sedang melakukan percepatan penyelesaian pembangunan kapal milik Ditjen Perhubungan Laut yang proses penyelesaiannya dimonitor oleh Ditjen Perhubungan Laut.
“Pemerintah berharap melalui pembangunan kapal pendukung tol laut seperti ini akan lebih meningkatkan konektivitas antar pulau di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, juga akan meningkatkan roda perekonomian secara nasional serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” pungkasnya.