JAKARTA, NMN – Indonesia Investment Authority (INA) dan DP World menandatangani perjanjian aliansi strategis, menghadirkan ekosistem manufaktur global untuk meningkatkan kualitas layanan maritim dan logistik di Indonesia. Nilai ekonomis kemitraan jangka panjang ini mencapai US$7,5 miliar.
Kerja sama antara INA dan DP World akan meningkatkan kualitas pengoperasian pelabuhan, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan daya saing Indonesia.
DP World dan INA akan membentuk konsorsium dan tim kerja guna menjajaki peluang investasi pada berbagai pelabuhan di wilayah Indonesia, termasuk hinterland, terminal domestik, lapangan kargo, sistem jaringan, transportasi menuju dan dari pelabuhan, hingga zona industri.
Kedua belah pihak akan menjajaki kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero). DP World juga akan memanfaatkan platform investasi bersamanya (joint investment) dengan Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) yang sejak diluncurkan pada tahun 2016 telah berinvestasi di 12 terminal pelabuhan secara global di berbagai tahapan siklus pengelolaan aset.
Ketua Dewan Direksi INA, Ridha Wirakusumah, menilai kemitraan strategis dengan DP World sejalan dengan misi INA untuk mengoptimalkan investasi di bidang infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
“INA sendiri memfokuskan investasi pada beberapa sektor, seperti bandara, pelabuhan, jalan tol, kompleks industrial, infrastruktur digital, layanan kesehatan, hingga energi terbarukan,” kata Ridha, Minggu (31/10).
DP World adalah penyedia logistik rantai pasok global terkemuka yang mumpuni bagi kelancaran arus perdagangan di seluruh dunia. Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau memerlukan jaringan logistik laut yang mumpuni.
Sebagai pemain global yang memiliki kapabilitas logistik berbasis data dan infrastruktur berstandar internasional, DP World yang berbasis di Dubai akan membawa teknologi kelas dunia untuk pengembangan terminal baru dan aset kepelabuhanan lainnya di Indonesia. Hal ini akan menciptakan efisiensi transportasi laut serta meningkatkan lalu lintas antarpulau dan internasional.
Selain itu, laju peti kemas di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat mengingat tingkat konsumsi dan produksi dalam negeri yang terus melonjak.
“Sektor maritim dan kepelabuhanan Indonesia adalah kunci dukungan perdagangan dan konsumsi antarpulau. Kolaborasi dengan DP World akan membuat kita mampu menyelesaikan berbagai kendala, seperti tingginya biaya logistik dan inefisiensi. Melalui mekanisme pemilihan partner strategis internasional yang dilakukan INA secara ketat, kami yakin bahwa DP World dapat bekerja sama dengan baik dan erat untuk menciptakan jaringan logistik laut yang mumpuni serta memberikan nilai tambah bagi investor, dunia usaha, dan para karyawan perusahaan. Kami ingin menyampaikan apresiasi yang setingginya bagi Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Pelindo dan pihak-pihak lain yang telah memberikan dukungan,” kata Ridha.
Chairman dan CEO DP World Group, Sultan Ahmed Bin Sulayem, mengatakan pihaknya melihat besarnya potensi Indonesia sebagai salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
“Melalui kemitraan kami dengan INA, sesuai dengan keahlian yang kami miliki, DP World berkomitmen untuk mendukung inisiatif Indonesia dalam menciptakan nilai tambah dan memordenisasi infrastruktur maritim Indonesia,” kata Sultan Ahmed Bin Sulayem.
CEO dan Managing Director DP World Asia Pacific and Australasia, Glen Hilton, menambahkan, DP World berfokus membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, seperti INA, untuk menciptakan arus perdagangan global yang berkesinambungan.
“Mengombinasikan kemampuan kami dan teknologi disruptif saat ini, kami optimis dapat meningkatkan kinerja rantai pasok Indonesia,” ujar Hilton.
DP World juga akan memperkenalkan praktik kelas dunia yang dimilikinya kepada Indonesia, termasuk optimasi operasional, inovasi layanan, teknologi disruptif, serta prinsip-prinsip keamanan penanganan logistik. Teknologi logistik terkini yang akan dipernalkan mencakup otomasi penuh untuk mencapai efisiensi, sistem hyperloop untuk pengiriman kargo yang lebih cepat, serta penerapan transportasi kargo berkelanjutan yang 100% berbasis listrik.