JAKARTA, NMN – Dalam mencapai visi 2045, ada dua tujuan utama yang harus dicapai yaitu menjadikan Indonesia negara maritim yang tangguh dan negara maritim yang unggul. Karenanya, Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam mengambil tindakan untuk melindungi, mengelola, dan memulihkan sumber daya alam secara berkelanjutan, mengembangkan ekonomi kita ke tahap ekonomi biru.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan pada Workshop on Partnership Towards Effective Management to Conserve and Sustainably Use the Oceans, Senin (26/9).
Sebagai negara maritim, Menko Luhut mengatakan ada dua hal yang tidak bisa dipisahkan yaitu sekitar 75% wilayah kita tertutup air laut, dan Indonesia memiliki 17.500 pulau dengan garis pantai sekitar 108.000 km. Menurutnya, dengan segala berkah tersebut, Indonesia memiliki banyak potensi.
“Dengan berpedoman Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Indonesia berkomitmen dan mendukung kerja sama strategis dalam Kemitraan Aksi Agenda Biru Nasional,” ujar Luhut.
Menko Luhut lebih lanjut menjelaskan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan tim PBB di Indonesia bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya serta komunitas diplomatik dalam mendukung peran Indonesia sebagai pemimpin global di bidang Agenda Biru.
“Agenda biru berupaya mendukung strategi koordinasi dengan fokus pada keempat pilar: kesehatan biru, makanan biru, inovasi biru, dan keuangan biru,” katanya.
Menteri Luhut kemudian menyampaikan harapannya agar kepemimpinan Indonesia di G20 dapat membantu mewujudkan hal tersebut baik bagi Indonesia maupun dunia. Berdasarkan hal tersebut, Indonesia berjanji untuk menciptakan laut yang sehat dan berkelanjutan. Dia percaya dengan kemitraan tersebut, dunia dapat pulih bersama, pulih lebih kuat untuk laut berkelanjutan dan pertumbuhan biru.
“Kami mengundang dukungan nyata dan kolaborasi dari Anda untuk laut kita yang sehat dan berkelanjutan sekarang dan di masa depan. Dukungan ini juga dapat menjadi peluang untuk mendukung aksi bersama G20, khususnya Ocean20 dengan negara-negara kecil dan berkembang lainnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebagai Ketua Presidensi G20, Indonesia telah memprakarsai Ocean20. Keterlibatan G20 baru mengenai Kelautan dengan fokus pada Ekologi dan Ekonomi Kelautan dengan No One Left Behind.
“Saya ingin mengundang Anda semua untuk bergabung dengan acara Ocean20 kami pada 13-14 November 2022 di Nusa Dua, Bali. Mari wujudkan aksi nyata dan kolaborasi untuk laut kita yang sehat dan berkelanjutan sekarang dan di masa depan,” pungkasnya.