KKP Kembangkan Wisata Baharai Kapal Karam

228
Foto: KKP

JAKARTA, NMN – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melakukan kegiatan diseminasi hasil riset Kajian Arkeologi Maritim Situs Kapal Tenggelam untuk Pengelolaan Wisata Bahari Berkelanjutan dan Penguatan Narasi Sejarah dan Budaya Maritim di Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara pada Desember 2021.

Kepala Pusat Riset Kelautan (Pusriskel), Nyoman Radiarta, bahwa salah satu potensi pengembangan pariwisata bahari di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia adalah wisata selam kapal tenggelam yang akan menawarkan petualangan baru bagi para penyelam dan memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan masa lalu manusia karena kapal karam adalah Time Capsule bersejarah.

“Shipwreck diving dapat memberikan pengalaman berbeda yang unik, tidak biasa, spektakuler, inspiratif, dan mempesona kepada para wisatawan penyelam. UNESCO menyebutkan bahwa sumber daya kapal karam sangat penting untuk sejarah maritim negara bersangkutan dan dapat menarik para penyelam dan penggemar sejarah untuk mendapatkan pengalaman dan mempelajari situs warisan bawah laut secara langsung,” terang Nyoman, JUmat (10/12)

Staf Ahli Walikota Bidang Kemaritiman dan SDM Kabupaten Tidore Kepulauan, Yakub Husain, menyatakan bahwa nilai tinggi yang dikandung benda muatan kapal tenggelam (BMKT) mendasari pemerintah untuk mengelola BMKT karena BMKT adalah milik bangsa dan identitas sebagai negara maritim.

Pihaknya menekankan bahwa BMKT memiliki nilai yang kompleks, tidak saja secara ekonomi tapi juga sejarah dan ilmu pengetahuan. Teka-teki mengenai perdagangan, teknologi perkapalan dan hubungan antar bangsa dapat terjawab melalui temuan kapal dan BMKT. Kekayaan laut termasuk benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam merupakan sumber daya sejarah, budaya, ilmu pengetahuan, dan ekonomi yang pemanfaatannya perlu dikelola untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan nasional.

“Untuk mendukung Sail Tidore 2022, Saya berharap BRSDM dapat mendalami lebih jauh terkait dengan situs sejarah yang ditemukan, sehingga Tidore nantinya memiliki bukti fisik yang kuat adanya barang-barang peninggalan sejarah dari berbagai bangsa untuk memperkuat potensi situs kapal tenggelam terkait dengan arkeologi maritim,” ucap Yakub.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here