Otoritas Kelautan dan Pelabuhan (MPA) Singapura pada Kamis (23/4) telah menandatangani kesepakatan senilai SGD 2.42 miliar dengan Dredging International Asia Pacific-Daelim Joint Venture untuk pengerjaan tahap 1 Terminal Tuas.
Pada perjanjian tersebut, kontraktor akan mengeruk perairan, mendirikan dermaga, dan mereklamasi 294 hektar tanah. Proyek tersebut juga akan membuka jalan bagi perusahaan lokal. Kesepakatan tersebut ditandatangani selama acara peresmian Konferensi Teknologi Kelautan Singapura yang diadakan oleh MPA pada Kamis (23/4).
Pengerjaan telah dimulai pada 28 Februari tahun ini dan diharapkan dapat selesai pada 27 Desember 2020. Kontrak ini adalah kontrak pertama yang diberikan untuk proyek Tuas sebagai bagian dari upaya negara untuk mengonsolidasi kegiatan pelabuhan di Tuas.
Menjadi pembicara pada acara tersebut, Menteri Senior untuk Transportasi, Josephine Teo, mengutarakan serangkaian inisiatif yang akan dilakukan MPA untuk membangun pengaruh di bidang teknologi serta penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat sektor kelautan Singapura.
MPA akan memberikan beberapa usulan mencakup wilayah baru untuk penelitian potensial dan solusi pengujian teknologi di bawah Maritime Innovation and Technology (MINT) Fund. Keputusan pertama dari usulan tersebut akan dikeluarkan pada Juni tahun ini.
Selain itu, MPA juga akan memperpanjang Green Technology Program miliknya selama 5 tahun hingga 2021 dan mengalokasikan SGD 25 juta untuk kegiatan tersebut. Program ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2011.
Andrew Tan, Ketua Eksekutif MPA, menyatakan konferensi tersebut menyediakan wadah bagi pakar dan industri kemaritiman untuk hadir dan membahas bagaimana pelabuhan serta penelitian dan pengembangan kelautan dan teknologi dapat beradaptasi terhadap daya saing. (Ast/Mhf)
Sumber: channelnewsasia.com
