Pemerintah mengakui potensi perikanan dan produk perikanan yang sangat besar di Indonesia belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara optimal. Pemerintah pun saat ini memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk dapat berinvestasi dibidang pengolahan produk ikan.
“Indonesia punya populasi yang besar, potensi perikanan juga sangat berlimpah, tapi konsumsi ikan Indonesia masih 46 kg per tahun. Kita ingin untuk meningkatkan ke 51 kg tahun depan. Karena seafood baik untuk pembangunan SDM,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam acara Marine and Fisheries Business and Investment Forum di Jakarta, Senin (28/11).
Menurut Susi, selama ini belanja pemerintah telah banyak dihabiskan untuk melakukan importasi daging. Karenanya, untuk makan ikan lebih banyak dari pada daging akan terus dilakukan.
“Kita juga membuka peluang sebesar-besarnya bagi swasta lokal maupun asing berinvestasi di bidang pengolahan produk ikan,” tegasnya.
Ditambahkannya, kebijakan pemerintah yang ingin mengubah kebiasaan konsumsi masyarakat akan daging sapi, dirasa menjadi peluang besar yang harus dilihat oleh investor karena pemerintah sudah membuka 100% untuk investasi dibidang pengolahan dan pabrik seafood.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Susi pun mengajak para investor dari Norwegia dan Denmark untuk bisa berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia seperti halnya yang telah dilakukan oleh Rusia.
“Perusahaan asal Rusia, Blackspace, saat ini telah berkomitmen membangun 30 cold storage dalam waktu dua tahun ke depan, melalui kerjasama pembentukan perusahaan Joint Venture (JV) dengan BUMN Perum Perindo, kami ingin Norwegia dan Denmark juga bisa berinvestasi dibidang pengolahan ini,” pungkasnya.
Penulis: Ismadi Amrin