Pelni Logistics yang merupakan anak usaha PT Pelni (persero) merencanakan penambahan 1200 kontainer untuk mendukung lini bisnisnya. Selain itu, Pelni Logistik juga menargetkan pertumbuhan pengiriman barang bisa meningkat 15-20% di tahun 2018.
“Perseroan berencana akan menambah 1.200 kontainer, kontainer eksisting saat ini ada sebanyak 980,” kata Direktur Utama Pelni Logistic Suharyanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (8/1).
Suharyanyo menambahkan, pihaknya optimis target tersebut bisa tercapai mengingat pengembangan bisnis di sektor kargo barang masih terbuka lebar.
Ia menjelaskan, saat awal, perseroan berdiri dengan nama PT Sarana Bandar Nasional (SBN) yang kemudian bermertafosa branding menjadi Pelni Logistics. Bisnis utama SBN di awal pendiriannya adalah menyediakan jasa bongkar muat barang dari dan ke kapal milik induk perusahaan maupun kapal-kapal perusahaan lain.
Menurutnya, jasa tersebut meliputi kegiatan stevedoring, cargodoring, dan receiving delivery. Stevedoring adalah kegiatan pembongkaran barang dari dan ke kapal. Sedangkan cargodoring merupakan kegiatan mengeluarkan dan mengangkut barang dari dermaga ke lapangan penumpukan barang di gudang dan sebaliknya.
Sedangkan receiving delivery adalah kegiatan penerimaan dan penyerahan barang dari gudang atau lapangan penumpukan barang. Lalu menyusunnya ke atas kendaraan pengangkut untuk seterusnya disampaikan kepada penerima.
Ditambahkannya, muatan yang dilayani perusahaan antara lain kontainer, kargo, general cargo, pupuk curah, semen, kendaraan, alat berat, dan sejenisnya. Selain itu, perusahaan juga melayani bongkar muat yang berbentuk bag cargo seperti beras, pupuk, terigu dan sejenis. SBN pun memberikan jasa bongkar muat untuk paletize cargo seperti plywood atau keramik. Di samping itu, SBN juga membongkar muatan curah kering seperti batu bara dan nikel serta curah cair seperti minyak kelapa sawit (CPO).
“Dengan tingkat okupansi kapal Pelni yang saat ini baru sekitar 70%, kita akan genjot kegiatan bongkar muat dari sektor non captive seperti batubara dan general kargo lainnya,” katanya.
Pada 2017 sektor non captive batubara dan general kargo naik signifikan sebanyak 5,3 juta ton dibanding tahun 2016 sebanyak 1,8 juta ton.
“Otomatis naiknya sektor ini memberikan kontribusi juga di sektor laba setelah pajak yang kami targetkan pada 2018 ini Rp49 miliar. Adapun tahun lalu Pelni Logistic mencapai target laba sebesar Rp45 miliar atau naik dibanding 2016 sebesar Rp40 miliar.” ungkapnya.
Menurutnya, selain meningkatkan sektor bongkar muat curah kering, perseroan juga akan menggiatkan sinergitas dalam rangka meningkatkan bisnis dan kinerja.
Penulis : Ismadi Amrin