Pelabuhan Patimban Subang Jawa Barat, yang masuk dalam proyek strategis nasional ini, membutuhkan investasi sekitar Rp43,22 triliun, dengan total kapasitas sekitar 3,5 juta TEUs per tahun. Sebab itu, pemerintah harus fokus dengan memprioritaskan investasi swasta nasional.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Carmelita Hartoto mengatakan, selama ini peranan swasta nasional sangat besar dalam mendorong pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Investasi itu wajib diatur, sehingga swasta yang selama ini mendukung pemerintah dapat hidup dan berkembang bersama-sama. Pemerintah sebaiknya jangan lagi menempatkan BUMN sebagai satu-satunya perusahaan yang ditunjuk untuk bergandengan dengan perusahaan asing.
Sesuai rencana, pembangunan pelabuhan Patimban dibagi dalam tiga tahap, dengan sumber pendanaan dari pinjaman dan investasi swasta nasional dan asing. Pengembangan selanjutnya, patimban ditargetkan mampu menampung 7,5 juta TEUs per tahun.
“Swasta nasional juga banyak yang mampu mengelola pelabuhan, soal penyertaan modal kan bisa bermitra dengan investor asing, nggak ada masalah, dengan porsi yang sudah disesuaikan dengan Undang-undang,” kata Carmelita dalam keteranagn tertulisnya di Jakarta, Rabu (25/1).
KADIN mendukung penuh program pemerintah dalam pengembangan beragam infrastruktur, salah satunya ialah pelabuhan Patimban. Meski demikian, KADIN ingin meminta pemerintah fokus untuk satu pelabuhan yang dapat merangsang masuknya kapal-kapal besar ke Indonesia. Jangan semua pelabuhan mau dibangun dengan jarak berdekatan.
Penulis: Ismadi Amrin