Pemerintah segera memperbaiki sistem dwelling time (waktu bongkar muat) di pelabuhan Tanjung Priok sehingga pada akhir tahun dwelling time bisa menjadi 4 hari.
Menteri Koordinator Bidang Perkonomian (Menko Perekonomian) Sofyan Djalil mengatakan pemerintah segera memperbaiki aturan-aturan, perbaikan praktik single window, serta perbaikan sistem yang terkait dengan dwelling time.
Sofyan pun berharap pada mulai Oktober nanti pengurusan dwelling time 4 hari sudah mulai terealisasi. Targetnya pada Desember tahun ini 95 persen dwelling time maksimal hanya 4 hari.
“Target efektif jangka pendek Oktober, menengahnya di akhir Desember 2015, karena ada beberapa hal yang tidak mempengaruhi dwelling time. Insya Allah Dwelling time 4 hari kita harapkan bisa dicapai 95 persen pada Desember,” kata Sofyan di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/8).
Pada kesempatan yang sama, Menko Maritim Indroyono Soesilo mengungkapkan bahwa pemerintah telah membuat timeline agar permasalahan dwelling time dapat diatasi paling tidak pada Oktober atau Desember ini. “Caranya ya salah satunya lapiran surveyor kita kurangi jumlahnya, yang tidak perlu enggak usah pakai laporan surveyor,” kata Indroyono.
Kemudian, lanjut Menko Maritim, Selain itu, Ditjen Bea dan Cukai serta otoritas pelabuhan kinerjanya harus ditingkatkan agar tidak ada lagi masalah dwelling time.
“Yang pre custom dan post custom kalau bisa satu hari. Jadi upayakan enggak lagi pelabuhan dijadikan tempat penimbunan barang. Begitu selesai, tugas Bea Cukai jadi barangnya keluar,” pungkasnya.