Perlambatan Ekonomi Surutkan Bisnis Angkutan Logistik

628

Perlambatan ekonomi yang berlangsung sejak awal tahun telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap bisnis angkutan logistik di dalam negeri. Bisnis angkutan logistik bahan turun hingga 50 persen.

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengeluhkan adanya penurunan muatan impor barang sebagai dampak perlambatan ekonomi global.

“Kinerja ekonomi, baik domestik maupun global yang melemah membuat frekuensi pengangkutan hasil industri ke pelabuhan semakin menurun. Begitu pun halnya pengangkutan dari pelabuhan,” kata Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan di Jakarta, Rabu (30/9).

Berdasarkan data Aptrindo, hingga pertengahan September 2015 tercatat hanya tersisa 12.000 truk angkutan logistik yang masih beroperasi dari dan ke pelabuhan. Padahal, tahun lalu tercatat 24.000 truk angkutan logistik yang beroperasi dari dan ke pelabuhan dalam kurun waktu yang sama.

Selain itu, tercatat pula adanya penurunan muatan impor di pelabuhan, rata-rata sekitar 50 persen. Inilah salah satu penyebab terjadinya penurunan operasi armada truk logistik.

“Akibatnya apa? Perusahaan angkutan logistik jadi bersaing secara tidak sehat dengan melakukan perang tarif angkutan logistik. Hal ini tidak bisa dibiarkan, karena akan merugikan bisnis angkutan logistik,” jelasnya.

Meski demikian, ia tetap optimis keadaan akan membaik hingga akhir tahun karena adanya perluasan pelabuhan Tanjung Priok. Dengan adanya perluasan pelabuhan, maka aktifitas di pelabuhan juga bakal meningkat sehingga memberikan dampak yang baik bagi bisnis angkutan logistik.

 

Penulis : Ismadi Amrin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here