Petik Laut, Tradisi Laut Khas Pesisir Jawa Timur

3001

Bersyukur kepada Tuhan dapat diwujudkan dengan berbagai cara. Di wilayah pesisir Jawa Timur misalnya, para nelayan mengungkapkan rasa syukur sekaligus memohon perlindungan kepada Tuhan melalui tradisi Petik Laut.

Tradisi Petik Laut dari Jawa Timur (blog.goindonesia.com)

Petik Laut umumnya dilakukan ketika musim barat yang berangin kencang berakhir dan menandakan awal waktu bagi nelayan untuk kembali melaut. Tradisi ini diawali dengan pembuatan sesaji yang dilakukan oleh sesepuh desa berupa hasil bumi, sejumlah perhiasan, nasi tumpeng, buah-buahan dan seekor ayam. Sesaji tersebut diletakkan pada sebuah kapal kecil yang sudah dihias secantik mungkin dan diarak ke pantai.

Perahu Kecil Berisi Sesaji Diangkut Warga (wego.co.id)

Kapal pembawa kapal kecil pun berlayar diikuti dengan beberapa perahu di belakangnya. Saat tiba di tengah laut, sesepuh desa yang berada di kapal menceburkan sesaji tersebut ke laut dan warga yang ada di perahu pun berlomba-lomba meraih sesaji tersebut.

Sesaji Siap Diceburkan ke Laut (ramayanadutawisata.16mb.com)

Seiring perkembangan zaman, beberapa wilayah di Jawa Timur termasuk Lamongan dan Banyuwangi tidak lagi melakukan tradisi sesaji tetapi diganti dengan pengajian, tahlilan, dan pertunjukan wayang kulit dengan pesan moral yang luhur. Meskipun tradisi Petik Laut memiliki perbedaan di tiap wilayah, acara tersebut tetap berlangsung meriah.

Masyarakat Menghadiri Acara Petik Laut (v-images2.antarafoto.com)

Selain menjadi ritual masyarakat pesisir Jawa Timur, Petik Laut pun kerap mengundang wisatawan baik domestik maupun mancanegara sehingga tradisi ini tetap ada hingga kini. Melalui Petik Laut, diharapkan manusia terutama nelayan dapat memanfaatkan hasil laut semaksimal mungkin dan menjaga kelestarian laut demi kelangsungan hidup generasi berikutnya. Jika anda sedang berlibur ke wilayah Jawa Timur, sempatkan waktu anda untuk melihat pesta pesisir yang luar biasa meriah ini.

Video: Cuplikan Acara Petik Laut di Sumenep, Jawa Timur (youtube.com)

 

Sumber: diolah dari berbagai sumber

 

Penulis: M. Hafiz Furqon

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here