PLN Perkenalkan PLTS Pulau Messah ke Delegasi Sherpa G20

202
Foto: NMN

LABUAN BAJO, NMN – PT PLN (Persero) memperkenalkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Messah, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) ke delegasi Sherpa G20.

Pulau Messah menjadi salah satu showcase PLN dengan sistem kelistrikan 100 persen bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dikunjungi oleh para delegasi Sherpa G20 di Indonesia.

Kehadiran pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) di pulau terpencil ini menjadi wujud komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

“Ini merupakan listrik pertama bagi masyarakat Messah setelah puluhan tahun mereka menetap tidak pernah merasakan listrik. PLN hadir memberikan akses listrik yang andal dan bersih,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo,  Selasa (12/7).

Showcase PLN di Pulau Messah turut memeriahkan penyelenggaraan rangkaian acara pertemuan kedua Sherpa G20 sebagai wujud transisi energi yang mana listrik ramah lingkungan telah hadir di daerah Terdepan,Terpencil dan Tertinggal (3T).

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, PLN terus berjuang melistriki daerah 3T. Kondisi geografis kepulauan itu menjadi peluang untuk PLN bisa terus berinovasi meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT).

PLTS dengan kapasitas 530 kWp hadir melistriki 2.000 warga Pulau Messah sejak tahun 2019. Sebelumnya, masyarakat bertahan hidup hanya dengan penerangan lampu teplok. Sempat pula warga membeli genset untuk digunakan secara komunal.

“Namun, setiap malam setiap masyarakat harus membayar Rp14.000 agar mendapatkan akses listrik,” ujar Darmawan.

Dengan adanya PLTS Messah ini, masyarakat kini bisa menikmati listrik 24 jam. Selain itu, PLN memberlakukan tarif yang sama untuk semua pelanggan. Masyarakat hanya membutuhkan Rp20.000 sampai Rp50.000 per bulan untuk mengisi token listrik mereka.

Dengan hadirnya listrik di Pulau Messah ini masyarakat jadi bisa meningkatkan aktivitas, terutama aktivitas ekonomi mereka. Mayoritas penduduk memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

Namun setelah ada listrik, perekonomian Pulau Messah tumbuh dengan diversifikasi usaha lain seperti UMKM rumahan, toko klontong, bahkan toko pulsa. Selain itu anak-anak sekolah juga mampu menikmati terang lampu dan bisa belajar dengan baik.

Di Pulau Messah tersebut, PLN juga melakukan renovasi gapura dan terminal dermaga serta pengelolaan sampah di Pulau Messah.

Pejabat Kepala Desa Pasir Putih, Ibrahim Hamso menyampaikan terima kasih atas kepedulian PLN memperbaiki terminal dermaga yang sudah rusak. Hal itu membuat masyarakat lebih nyaman beraktivitas di dermaga.

“Kepedulian PLN juga terwujud dari memperbaiki gapura yang sangat bermanfaat bagi kami, sehingga bila ada pengunjung, gapura dan area gapura yang ada lebih asri dipandang mata dari pada sebelumnya karena sudah rusak,” kata Ibrahim Hamso.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here