Potensi Maritim Besar, Indonesia Menuju Peradaban Maritim Dunia

158

JAKARTA, NMN – Visi Indonesia 2045 adalah menjadi negara maju sebelum 2045 dan pusat peradaban maritim dunia. Terkait pencapaian visi pusat peradaban maritim dunia, Indonesia sebagai negara maritim berkontribusi untuk pertumbuhan blue economy nasional, regional, dan internasional.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Panjaitan. “Kita kaya dengan terumbu karang, padang lamun, hingga mangrove, serta keanekaragaman hayati di laut yang berkontribusi bagi pertumbuhan blue economy,” kata Luhut.

Menurutnya, potensi blue economy Indonesia sangat besar. Potensi nilai karbon yang besar dari mangrove, lahan gambut, dan juga hutan hujan tropis.

“Itu memiliki potensi nilai karbon sebesar 33 gigaton dari mangrove, 20,2 gigaton dari lahan gambut, dan 25,18 gigaton dari hutan hujan tropis menjadikan Indonesia sebagai negara yang mampu mendukung tercapainya net zero emission pada 2060 atau lebih cepat,” ujarnya.

Selain potensi nilai ekonomi yang besar, Menko Luhut juga memaparkan mengenai potensi energi terbarukan yang besar dan dapat dimanfaatkan.

“Kita punya energi baru dan terbarukan seperti dari kelautan, geotermal, bioenergi, angin, matahari, air. Dari total yang ada sebanyak 437,4 giga watt, kita baru hanya pakai 10,4 giga watt saja atau 2,5%. Bayangkan kalau kita bisa memaksimalkan ini,” kata Menko Luhut.

Dengan banyaknya potensi ini, Menko Luhut mengatakan bahwa ada tiga hal penting dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara maksimal, yaitu hilirisasi industri, digitalisasi, dan pengembangan sumber daya manusia.

“Indonesia harus terus melakukan perbaikan dan hal ini hanya bisa dilakukan melalui hilirisasi industri dan peningkatan efisiensi melalui digitalisasi. Tidak hanya itu, sumber daya manusianya juga harus didukung,” papar Menko Luhut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here