LABUAN BAJO, NMN – Sembilan kapal perintis KM Sabuk Nusantara dikerahkan guna mendukung kelancaran Sidang Sinode GKI XVIII Tanah Papua.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengerahkan 9 Kapal Perintis dalam mendukung penyelenggaraan Sidang Sinode ke XVIII dari 7 titik lokasi, yaitu dari Jayapura, Biak, Manokwari, Nabire, Serui dan Sorong serta Wasior
Adapun kapal perintis KM Sabuk Nusantara (Sanus) yang dikerahkan melayani para peserta Sidang Sinode dari Pelabuhan Jayapura ke lokasi Sidang Sinode, adalah KM Sanus 81, KM Sanus 58 dan KM Sanus 100.
Kapal perintis bakal digunakan melayani sekitar 1.500 sampai 2.000 peserta sidang Sinode khusus dari Wilayah 1 yang meliputi, Klasis Port Numbay, Klasis Sentani, Klasis Waibu Moi, Klasis Keerom, Klasis Kemtuk Gresi, Klasis Nimobkran, Klasis Tanah Merah, Klasis Tanah Merah Barat, Klasis Nawawirway, Bakal Klasis Muara Tami, dan Bakal Klasis Senggi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala KSOP Jayapura, Willem Thobias Fofid menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan bentuk sinergi, kerjasama dan komitmen yang terjalin lintas Kementerian Lembaga guna mendukung penyelenggaraan Sidang Sinode XVIII di Kabupaten Waropen.
“Peserta akan diangkut dengan rute menuju kabupaten Waropen dari rute Pelabuhan Jayapura,” terang Willem dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (12/7).
Tenaga Ahli Menteri Sosial bidang Rehabilitasi Sosial, Benhur Tomi Mano melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Jayapura didampingi KSOP Jayapura guna memantau kesiapan armada transportasi laut KM Sabuk Nusantara yang akan melayani para peserta Sidang.
Benhur, bersama KSOP Kelas II Jayapura yang didampingi oleh Tim Teknis KSOP Jayapura Yabes Jermia Nenobais, Nelce Harewan dan Jan Imbiri, mengecek secara langsung kesiapan fasilitas kapal menyangkut dengan ruang akomodasi penumpang, barang dan alat keselamatan diatas kapal.
Benhur TM dan Tim KSOP berdialog dengan para anak buah kapal, nahkoda, pihak operator kapal PT Pelni yang akan melayani para peserta Sidang Sinode selama kegiatan berlangsung.
Dalam arahannya Benhur menekankan kepada pihak Pelni terkait pentingnya keamanan, kenyamanan dan keselamatan kapal, penumpang dan barang. “Keamanan harus menjadi perhatian khusus pelayanan transportasi laut ketika melayani peserta Sidang Sinode GKI Tanah Papua,” pungkas Benhur.