Menurut laporan resmi yang dirilis oleh Otoritas Pelabuhan dan Kelautan Singapura pada Jumat (13/3), penjualan bahan bakar bunker Singapura turun 7,7% month-on-month namun meningkat 3,62% year-on-year menjadi 3,4 juta metrik ton (mt) pada bulan Februari.
Volume bunker turun ke level terbawah dalam 8 bulan tapi penjualannya selama dua bulan pertama menjadi penjualan tertinggi yang pernah dibukukan.
Total penjualan di pelabuhan bunker terkemuka di dunia tersebut berkurang pada bulan lalu sebesar 284.100 ton atau 7,7 persen menjadi 3.396.000 ton dibanding bulan Januari yaitu 3.680.100 ton. Jumlah ini merupakan jumlah ketiga terbawah dalam 12 bulan (antara Maret 2014 hingga Februari 2015).
Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, volume pada bulan Februari naik sebesar 118.600 ton atau 3,6 persen. Kenaikan volume bulanan secara year-on-year ini terjadi dua bulan berturut-turut dan merupakan kali pertama sejak Mei 2014.
Permintaan untuk bulan Februari relatif lebih rendah karena libur Hari Raya Imlek sehingga terjadi penurunan aktivitas di pasar Asia dan Februari juga termasuk bulan yang singkat.
Volume penjualan pada Februari terdiri dari 2,49 juta mt 380 CST high sulfur fuel oil (HSFO), 59.400 mt 180 CST HSFO, dan 694.400 mt 500 CST HSFO. Untuk tingkat sulfur yang rendah, terjadi penjualan 200 mt 380 CST low sulfur fuel oil (LSFO).
Sumber: marinelink.com