Belgia Minati Pelabuhan Baru di Jawa Barat

428

Delegasi Kerajaan Belgia tertarik untuk mengembangkan investasi di wilayah Jawa Barat, khususnya di bidang pembangunan pelabuhan baru, pembangkit listrik, serta kota cerdas (smart city). Belgia sudah 20 tahun menjalin kerja sama dengan jabar.

Hal itu mengemuka dalam acara kunjungan Putri Astrid dari Kerjaan Belgia yang datang bersama 300 orang delegasi serta 4 anggota delegasi menteri ke Balai Kota Bandung dan Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/3). Putri Astrid di Balai Kota diterima oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan di Gedung Sate ia disambut Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

“Kami sudah menjalin kerja sama sekian lama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih kurang 20 tahun dengan nilai investasi sedikitnya 60 juta dollar AS. Saat ini banyak perusahaan Belgia sangat tertarik untuk berinvestasi kembali, khususnya pada pembangunan pelabuhan baru di Jawa Barat. Kami juga menawarkan keahlian di bidang reklamasi pantai dari suatu kegiatan pembangunan pelabuhan,” kata CEO Flanders Investment & Trade, Claire Tillekaerts.

Hal senada dikemukakan Claire dalam jumpa pers seusai acara pembukaan Seminar Innovative Partnership Creativity Makes Opportunities Belgium Economic Mission to Indonesia 2016 di Gedung Sate.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan letter of intent (nota kesepakatan) antara Pemerintah Provinsi Jabar dan Wallonia Region, Belgia. Wallonia Region meliputi lima provinsi, yaitu Hainaut, Brabant Wallonia, Namur Liege, dan Luxemburg.

Penandatanganan LOI itu dilakukan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Wakil Presiden dan Menteri Ekonomi, Industri, Inovasi, dan Teknologi Negara bagian Wallonia, juga Wakil Presiden dan Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Media Federasi Wallonia-Brussel Jean-Claude Marcout.

LOI tersebut memfokuskan kepada inisiasi kerja sama di bidang pendidikan, ekomoni dan perdagangan, kesehatan, perlindungan lingkungan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya menuturkan, Kepulauan Riau diajak lebih gencar mengundang kapal layar wisata pribadi untuk berlayar ke provinsi itu. Ada ribuan kapal di Singapura bisa dijadikan pasar.

Menurut dia, sekitar 5.000 kapal layar wisata atau yatch di tambatkan di Singapura. “Mereka mencari tempat yang mudah dijangkau di sela kesibukan,” ujarnya, Kamis (17/3) di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. (Ags)

 

Sumber: Kompas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here