Ekonomi Melambat, Prospek Investasi Indonesia Tetap Menarik

418

Prospek investasi Indonesia tetap menarik di tengah-tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kemajuan yang stabil dalam proyek-proyek infrastruktur baru bersifat penting untuk menjaga kepercayaan investor.

Pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2015 memang lebih rendah 4,7% di bawah rata-rata, terutama disebabkan oleh penurunan permintaan komoditas dan penundaan proyek infrastruktur pemerintah.

Sementara itu, para pengambil kebijakan juga akan berusaha meningkatkan kembali keseimbangan ekonomi melalui peralihan fokus dari ekspor komoditas bahan mentah ke barang dan pelayanan yang bernilai lebih tinggi.

Demikian disampaikan Bharat Joshi selaku Manajer Investasi PT Aberdeen Asset Management di Jakarta, Senin (6/7). “Kami justru melihat potensi yang besar dalam jangka panjang. Kami yakin perusahaan-perusahaan tempat kami berinvestasi tetap fokus dalam pertumbuhan neraca keuangan dan efisiensi biaya,” ujarnya.

Ia menilai, pemerintah telah menempuh Kebijakan apa yang paling krusial untuk meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. Kemajuan yang stabil dalam proyek-proyek infrastruktur baru -pembangkit listrik, pelabuhan dan jalan raya- adalah penting.

“Terkait pembangunan yang positif, Pemerintah telah memulai konstruksi dua pembangkit listrik di Jawa bulan lalu. Para pengambil kebijakan juga harus mulai melakukan reformasi hukum dan kerangka peraturan terkait pelaksanaan bisnis di Indonesia,” katanya.

Joshi menegaskan, investor ingin melihat transparansi yang lebih baik serta perubahan-perubahan yang mampu menciptakan lingkungan bisnis yang dapat lebih diandalkan.

“Kami melihat kesempatan baru untuk meningkatkan investasi kami di perusahaan-perusahaan tepercaya yang saham-sahamnya sekarang dipasarkan dengan nilai atraktif. Kami juga melihat bahwa kepercayaan investor dapat kembali akhir tahun ini mengingat pembiayaan infrastruktur sudah mulai berjalan cepat,” katanya.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis realisasi investasi pada 2015 sebesar Rp519,5 triliun akan tercapai.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyebut, optimisme ini berdasar pada realisasi investasi triwulan I (Januari – Maret 2015) yang meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2014 lalu.

BKPM mencatat, realisasi penanaman modal pada triwulan I 2015 sebesar Rp124,6 triliun, meningkat 16,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 lalu, sebesar Rp106,6 triliun.

Sedangkan untuk penanaman modal asing, lanjut Franky, total realisasi sebesar Rp82,1 triliun atau meningkat 14,0 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp72 triliun.

Kelompok lima besar realisasi PMA berasal dari negara Singapura dengan 1,2 miliar dolar AS, Jepang 1,2 miliar dolar, Korea Selatan 0,6 miliar dolar AS, Inggris 0,4 miliar dolar AS, dan AS 0,3 miliar dolar AS.

 

Penulis: Ismadi Amrin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here