Optimalkan BMKT, KKP Kembangkan Wisata Kapal Tenggelam

76
Foto: KKP

JAKARTA, NMN – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini mengelola lebih dari 200.000 buah koleksi Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang diangkat dari perairan Indonesia, yang berasal dari abad ke 9-18 Masehi.

Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Pamuji Lestari menyampaikan selain dapat dikembangkan menjadi satu usaha yang dikelola oleh kelompok masyarakat atau desa, investasi BMKT telah diatur PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko sebagai implementasi atas UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“Agar pemanfaatan BMKT dapat berkelanjutan secara optimal, pemerintah menyusun Rancangan Perpres tentang Pengelolaan BMKT yang mengatur tentang mekanisme pengangkatan, pemanfaatan BMKT baik insitu maupun eksitu dan menyelesaikan status pemanfaatan BMKT yang telah diangkat,” ujar Tari dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (9/12).

Tari juga menjelaskan, BMKT tersebut dipamerkan di Marine Heritage Gallery KKP dan disimpan di Warehouse Cileungsi yang dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat.

Selain itu, KKP juga telah menetapkan satu lokasi kapal tenggelam masa Perang Dunia II milik Australia di Teluk Banten sebagai Kawasan Konservasi Maritim (KKM) yang dapat diakses secara bertanggungjawab oleh wisatawan yang ingin menyelam di lokasi bersejarah.

Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda menjelaskan BMKT adalah sumber daya kelautan yang memiliki nilai ekonomi, sejarah, budaya dan/atau ilmu pengetahuan yang berada di dasar laut.

Menurut Miftahul, selain memiliki nilai unik yaitu ekonomi, sejarah dan pengetahuan, pemanfaatannya juga perlu diukur. Cakupan pengelolaan BMKT meliputi muatan kapal, kapal dan lokasinya.

Kepala Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) Bungus, Nia Naelul Hasanah Ridwan menerangkan bahwa pariwisata bahari merupakan segmen pariwisata terbesar, terutama untuk negara dengan pesisir dan pulau-pulau kecil yang mengandalkan ekosistem laut yang sehat, karenanya pengembangan pariwisata harus menjadi bagian dari pengelolaan wilayah pesisir terpadu untuk membantu melestarikan ekosistem yang rapuh dan berfungsi sebagai wahana untuk mempromosikan ekonomi biru.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here