Peremajaan Alat Bongkar Muat PT Pelindo Terminal Petikemas

JAKARTA, NMN – PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) berencana melakukan peremajaan sejumlah alat bongkar muat di Terminal Petikemas Surabaya (TPS Surabaya) dan IPC TPK Area Panjang.  Peremajaan alat ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pelayanan terhadap pelanggan. Kapal yang singgah di TPS Surabaya dan IPC TPK Area Panjang semakin besar dengan muatan yang semakin banyak, sehingga diperlukan peralatan bongkar muat peti kemas yang andal untuk menjaga produktivitas terminal.

Peremajaan alat tersebut meliputi 4 unit QCC (quay container crane) atau alat bongkar muat peti kemas di dermaga dan 14 unit RTG (rubber tyred gantry) yang merupakan alat bongkar muat peti kemas di lapangan penumpukan untuk di TPS Surabaya dan 1 unit QCC untuk di  IPC TPK Area Panjang,

Untuk pengadaan alat baru, PT Pelindo Terminal Petikemas menyediakan dana sekitar 50 juta dollar AS untuk 5 unit QCC dan 38 juta dollar AS untuk 14 unit RTG. Alat baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan di TPS Surabaya dan IPC TPK Area Panjang untuk menghadapi kapal-kapal yang masuk ke terminal dengan ukuran yang semakin besar.

Saat ini di TPS Surabaya terdapat 12 unit QCC dan 30 unit RTG yang digunakan untuk pelayanan terminal peti kemas. Alat baru nantinya akan menggantikan sebagian peralatan yang sudah ada saat ini. Peralatan lama yang digantikan akan digunakan untuk mendukung kebutuhan alat di terminal lain melalui program optimalisasi aset.

Pihak PT Pelindo Terminal Petikemas belum dapat memberikan kepastian waktu mengenai kapan alat baru akan beroperasi. Proses pengadaan barang dan jasa serta pembuatan, pengiriman, dan perakitan di terminal memerlukan waktu sekitar 2-3 tahun.

Informasi terakhir yang disebutkan adalah jumlah arus peti kemas di TPS Surabaya pada semester 1 tahun 2023 sebanyak 674.890 TEUs, tumbuh sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 yang mencapai 668.244 TEUs. Jumlah tersebut terdiri dari 644.770 TEUs peti kemas luar negeri (internasional) dan 30.120 TEUs peti kemas dalam negeri (atingc).

Keberadaan alat baru, terutama QCC, sangat dibutuhkan di TPS Surabaya mengingat kapal-kapal yang akan masuk semakin besar dan memerlukan QCC jenis Post Panamax yang lebih mampu menjangkau lebar kapal hingga 18 rows. Selain itu, peremajaan alat juga penting karena beberapa alat yang ada saat ini sudah berusia kurang lebih 20 tahun sejak TPS Surabaya berdiri.

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles