Integrasi akan Tingkatkan Kapasitas Pelindo

70
Foto: Pelindo 1

JAKARTA, NMN – Pemerintah melalui Kementerian BUMN sudah memutuskan akan melakukan integrasi Pelindo I hingga Pelindo IV. Integrasi ini tentunya akan meningkatkan kapasitas Pelindo itu sendiri.

“Insya Allah kalau seandainya tidak ada aral melintang, tidak ada hambatan, integrasi akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2021,” kata Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono dalam acara Sosialisasi Penggabungan PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV (Persero) Menjadi Satu Pelindo pada Senin (20/9).

Arif menjelaskan, pemerintah memutuskan untuk mengintegrasikan Pelindo I hingga Pelindo IV tidak lain dan tidak bukan adalah kaitanya dengan biaya logistik yang ada di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, Logistic cost yang ada di Indonesia pada tahun 2018 adalah sekitar 23,9% dimana didalamnya sekitar 2,8% adalah kontribusi dari air, dimana air tersebut ada dua yaitu pelabuhan dan juga dari dari shipping line.

Menurutnya, saat ini, masing-masing Pelindo memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini berimbas pada terjadinya perbedaan pengoperasian, perbedaan performance dan pada akhirnya berakibat juga ketidakefisienan dari mata rantai logistik khususnya di bidang kepelabuhanan.

“Inilah salah satu alasan utama kenapa pada akhirnya pemerintah melalui Kementerian BUMN berencana melakukan integrasi Pelindo I, II, II, IV. Pada saatnya nanti, setelah dilakukan integrasi, diharapkan pelayanan kepelabuhanan terjadi standarisasi operasi pelayanan antar pelabuhan dan itu adalah secara otomatis diharapkan terjadinya peningkatan kapasitas, ini yang sangat penting,” ujar Arif.

Setelah merger, Pelabuhan Indonesia (Pelindo) akan bergerak berdasarkan lini bisnisnya bukan lagi wilayah operasi. Masing-masing Pelindo entitas lama akan menjadi kantor cabang regional, sementara aktivitas bisnis terdiri atas 4 klaster utama.

Sebanyak 4 klaster bisnis tersebut terdiri atas PT Petikemas (TPI) yang akan fokus menjadi operator terminal petikemas kelas dunia, perusahaan baru dengan nama PT Non Petikemas yang diisi anak-anak usaha operator terminal non petikemas yang fokus pada konektivitas Indonesia.

Kemudian, perusahaan baru PT Logistik & Hinterland yang fokus mengurusi penyedia jasa dan operasi untuk aktivitas logistik dengan hinterland. Serta perusahaan baru PT Marine, Equip and Port yang fokus pada integrasi ekosistem pemain logistik di Pelabuhan. Keberadaan anak-anak usaha dari Pelindo I, II, III, dan IV akan berada di bawah klaster bisnis yang sesuai dengan jenisnya.

Pada kesempatan yang sama, Putut Sri Muljanto selaku Direktur Operasional dan Komersial Pelindo III menambahkan integrasi ini sudah sesuai dengan sasaran strategis Kementerian Perhubungan terkait dengan perencanaan peningkatan daya saing global, kemudian peningkatan operasional sinergi, peningkatan kapasitas dan pengembangan SDM.

“Kita mengimplementasikannya dengan cara melalui integrasi Pelabuhan untuk mewujudkan peningkatan kapasitas peningkatan daya saing global,” ujar Putut.

Kemudian, lanjut Putut, untuk pengembangan SDM, program integrasi Pelabuhan ini juga sejalan dengan prioritas dari Kementerian Desa untuk inovasi model bisnis dan kemudian untuk meningkatkan ekonomi dan sosial untuk Indonesia.

“Merger bukan tujuan, tapi sebagai cara untuk bagaimana kita bisa mewujudkan rencana pembangunan, meningkatkan daya saing, peningkatan operasional dan peningkatan kapasitas di pelabuhan,” kata Putut.

Ditambahkannya, adanya integrasi ini, pelabuhan menjadi lebih efisien dan tentunya lebih bagus dan optimal sehingga dapat memberikan layanan lebih baik. Kapal tidak menunggu terlalu lama di pelabuhan, tetapi kapal lebih lama berlayar. “Juga diharapkan dengan integrasi ini akan mengurangi biaya-biaya inventory yang cukup besar,” ucap Putut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here